Ready to become a leader?



Sudah dalam hitungan hari gelaran akbar bernilai milliaran rupiah akan di gelar dibumi Nusantara ini. Pemilu a.k.a Pemilihan Umum.

Bahkan gaungnya sudah terdengar beberapa tahun sebelum acara ini di laksanakan. Berbondong-bondong manusia mendaftarkan diri sebagai orang yang 'merasa' mewakili manusia lainnya yang di sebutnya 'rakyat'.

setelah proses verifikasi selesai dan di nyatakan lulus sebagai Caleg - Calon anggota legislatif. Maka berlomba-lombalah mereka untuk saling menjual diri kepada 'rakyat'-nya. Entah dengan bermacam cara yang di gunakan, sampai dengan cara-cara 'kotor' untuk menaikkan pamornya di bandingkan kandidat lainnya, dan bahkan ada yang sampai menjungkalkan kandidat lainnya.

Bermacam dalih yang mereka lontarkan sampai mulut berbusa dengan bermacam program-program kerja bahkan dalam penyampaiannya mereka menggunakan kata-kata highclass/modern padahal yang di ajak berbicara masyarakat 'kere' / pinggiran, yang sehari-harinya hanya bergelut dengan waktu demi mencukupi kebutuhan hidup, bukan gaya hidup

Dengan pe-de nya para Caleg ini mempromosikan dirinya-lah yang paling tepat untuk duduk di gedung dewan.

Karena banyaknya orang yang mencalonkan diri menjadi Caleg, sehingga memunculkan pertanyaan, sebegitu mudahkah menjadi anggota dewan rakyat yang notabene menjadi seorang pemimpin? ato ada sisi lain yang di kejar oleh para caleg ini bila nantinya berhasil duduk menjadi salah satu anggota dewan?

Astaghfirulloh....

Dalam satu kisah Rasulullah saw pernah menolak permintaan Abu Dzar ra yang meminta jabatan. Menurut Rasulullah, "Wahai Abu Dzar ... sesungguhnya Anda ini lemah, sedangkan kepemimpinan adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan kepada Allah swt."

Begitu juga dengan Khalifah Umar al Khattab yang senantiasa berkeliling negeri untuk melihat kondisi rakyatnya, dan bahkan pernah beliau memikul sendiri gandum yang akan di berikan buat rakyatnya.

Apakah caleg-caleg ini sudah siap untuk benar-benar melayani rakyat dengan sebenarnya, ato malah mereka minta untuk di layani?

Dari Ibnu Umar ra., ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. Bersabda: “Kalian adalah pemimpin, yang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Suami adalah pemimpin keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin di rumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Pelayan adalah pemimpin dalam mengelola harta tuannya, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Oleh karena itu, kalian sebagai pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Sudah siapkah para caleg-caleg ato capres-capres yang berani sesumbar mampu memberikan kesejahteraan buat rakyatnya tersebut untuk bertanggung jawab di hadapan Alloh swt, kelak? hanya mereka dan Alloh swt sahaja yang tau.

Comments

Popular posts from this blog

Teori Konspirasi dalam Serial Si Unyil

Jason Bourne

Empat Hal yang Harus Dipertanggungjawabkan Manusia di Akhirat