[Review] Pemilu Legislatif 2009


Apakah pemilu selalu berakhir seperti ini?



Perhelatan akbar di negeri ini usai sudah.
Dari bermacam diskusi / obrolan politik, entah di televisi, radio atau bahkan di warung kopi. Hampir semuanya menyatakan kalo Pemilu kali ini yang amburadul dan kurang terorganisasi.

Dari kurangnya sosialisasi cara Pen-contreng-an, pendistribusian alat-alat dan kelengkapan Pemilu, pendataan pemilih sampai dengan penegakan peraturan dari undang-undang pemilu. Dan yang fenomenal adalah besarnya angka pemilih Golput. Golput karena tidak mau ikut dalam Pemilu.

Kekacauan tidak hanya sampai di situ, pada hari pelaksanaannya pun, banyak di jumpai kekisruhan, dari yang demo karena tidak masuk dalam DPT [Daftar Pemilih Tetap], demo karena ada money politics, dan demo-demo yang lainnya. kecuali demo masak

Belum lagi pelanggaran-pelanggaran selama masa kampanye oleh Parpol yang bikin hati ini sesek. Pasang poster dan spanduk di sembarang tempat. Seenaknya seolah tuh pohon, tuh tanah punya moyangnya apa!

Dan lagi caleg-caleg yang mendadak kaya Gila!


gi·la 1 a sakit ingatan (kurang beres ingatannya); sakit jiwa (sarafnya terganggu atau pikirannya tidak normal): ia menjadi -- krn menderita tekanan batin yg sangat berat; 2 a tidak biasa; tidak sebagaimana mestinya; berbuat yg bukan-bukan (tidak masuk akal): benar-benar -- , masakan dia dapat melompat setinggi itu; 3 a cak terlalu; kurang ajar (dipakai sbg kata seru, kata afektif); ungkapan kagum (hebat); 4 v terlanda perasaan sangat suka (gemar, asyik, cinta, kasih sayang): ia -- membaca buku roman; tidak sedang -- asmara; 5 a tidak masuk akal: menurut pendapat mereka, ide itu adalah ide yg --;

sumber
Orang gila karena putus cinta, udah biasa bahkan sampe bunuh diri atow bunuh orang lain. Orang gila karena jatuh miskin karena bangkrut juga udah biasa. Ada juga orang yang menjadi gila karena makin susahnya kehidupan di bumi ini sehingga membikin paspor untuk pindah ke alam lain.

Akan tetapi, kini muncul wabah baru penyebab orang menjadi gila. Gagal jadi penduduk Gedung DPR/DPRD!

Ya, dengan kemewahan hidup sebagai anggota dewan yang katanya terhormat. Jelaslah banyak dari sebagian rakyat bangsa ini yang sangat sangat-sangat-sangat berminat mengajukan diri untuk bisa duduk di kursi gelora senayan. Apapun cara di lakukan demi terwujudnya keinginan tersebut.

Seperti kasus di propinsi Bali, dmna seorang caleg yang meninggal setelah mendapat kabar bahwa perolehan suara kecil, yang artinya dia kalah. Kemudian beberapa daerah di jawa ada seorang caleg yang meminta kembali barang-barang / duit yang pernah mereka berikan di saat kampaye lalu. Sudah hilanglah rasa malu dengan meminta kembali barang yang sudah di beri.

Bagi para caleg/capres tentunya mereka patut di pertanyakan keikhlasan dan kesiapannya untuk menjadi seorang pemimpin.

Berikut juga pemimpin incumbent yang secara tidak langsung menjadi penggodok/pembuat undang-undang Pemilu kali ini, harapnya beristropeksi diri, apakah Pemilu yang katanya untuk memilih wakil rakyat ini benar-benar bisa menghasilkan pemimpin yang merakyat, pemimpin yang memang ada untuk membela rakyatnya, bukannya pemimpin yang mau menang sendiri dengan menghalalkan segala cara demi kebahagiaan pribadi.

Bilamana sebuah negeri sudah di kuasai pemimpin-pemimpin yang lalim, di kuasai pemimpin yang tidak memperhatikan rakyatnya. Maka tunggulah kehancuran dari negeri itu.



Semoga aja Pemilu Presiden bulan yang akan datang tidak bernasib sama atau lebih parah dari Pemilu Legislatif kali ini.

Berdoalah dan bekerjalah dengan baik, wahai panitia Pemilu.





Comments

SunDhe said…
heheehe..
dha banyak RSJ disertai fasilitas VIP lho!
serius!!
apa mungkin mang sngaja disediain bwt caleg2 yang stress yah??

Popular posts from this blog

Teori Konspirasi dalam Serial Si Unyil

Jason Bourne

Empat Hal yang Harus Dipertanggungjawabkan Manusia di Akhirat